KOTA BOGOR - Aksi tawuran dan Rombongan Jamaah Liar (Rojali) kerap mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Bogor, Jawa Barat. Selain menimbulkan korban luka, aksi tawuran juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Adanya gangguan ketertiban masyarakat (guantibmas) tersebut menjadi perhatian khusus di jajaran Polresta Bogor Kota Polda Jabar.
Karenanya, Polresta Bogor Kota mengajak semua pihak untuk bersama - sama mencegah dan mengawasi agar aksi tawuran dan fenomena rojali saat menyetop truk secara paksa tidak terjadi lagi di wilayah Kota Bogor.
Hal itu disampaikan Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso dalam rapat koordinasi (Rakor) bersama Forkopimda Kota Bogor dan stakeholder terkait di Mapolresta Bogor.
"Langkah bersama antar instansi ini dilakukan dalam rangka cegah dan minimalisir tawuran, rojali dan berbagai bentuk kenakalan remaja, sehingga mampu mencegah jatuhnya korban dan pelaku mengurungkan niatnya melakukan kejahatan, " kata Kombes Bismo.
Kapolres juga meminta orang tua, tokoh lingkungan, pihak sekolah, instansi terkait, termasuk TNI Polri dan masyarakat dapat bersama sama mencegah terjadinya tawuran pelajar.
"Kepolisian membutuhkan dukungan dan tindakan dari Dinas Pendidikan, Sekolah, Satgas pelajar dan keluarga para pelajar khususnya orang tua agar berperan aktif untuk melakukan pencegahan dini, " ujarnya.
Aksi tawuran, lanjut Kapolres, dapat dicegah apabila semua pihak berperan aktif khususnya para orang tua pelajar mengawasi dan membina anak-anaknya. Tentunya dengan memberikan arahan dan mengontrol anak-anaknya saat di luar jam sekolah.
Dalam Rakor Forkompimda ini, nampak hadir Para Kabag, Kasat, Kapolsek jajaran Polresta Bogor Kota, Kadisdik Kota Bogor, Pasi Intel Kodim 0606, Kemenag Kota Bogor Kadispora, UPTD PPA, para Kepala Sekolah dan Guru Bimbingan Konseling SMP dan SMA dan Satgas Pelajar Kota Bogor.